![]() |
Foto : LSM Forkorindo Saat Menyampaikan Laporan di Polda Riau |
“Pemberi Kuasa Lahan di Desa Buantan Besar Nasir Protes Atas Laporan Dugaan Penadah Buah Sawit Eko Ardianto di Lokasi Tanah Status Quo.”
SIAK, Suaraaspirasi.com – Nasir perwakilan warga desa Buantan Besar dan Desa Langkai Kecamatan Siak yang selama ini mencari keadilan atas lahan mereka, yang sudah lama di duduki oknun bernama Darwin Csalias Abun yang diduga tidak memegang surat lahan yang resmi dari dua desa tersebut.
Ironis bahwa kasus lahan tersebut masih dalam tahap proses pengadilan tapi pihak Darwin Cs dan Eko Ardianto sudah melakukan panen tanpa ada yang jelas surat-surat yang dipegang pihaknya, namun melakukan panen dan menguasai lahan tersebut. Sementara itu masyarakat pemilik lahan masih mematuhi apa hasil dari pengadilan, bahwa lahan tersebut masih berstatus quo atau kedua belah pihak tidak dapat melakukan kegiatan di lahan tersebut.
Nasir mengatakan ke awak media ini (Minggu, 22/01/2024), bahwa warga dua Desa Langkai dan Buantan Besar memberikan kuasa ke pihak Lembaga Bantuan Hukum (LBH) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Forum Komunikasi Rakyat Indonesia (Forkorindo) untuk melanjutkan masalah perkara lahan yang sampai saat ini masih berstatus quo dari Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia nomor: 1604.K/Pdt/2021, 04 Agustus 2021, karena pihak lembaga tersebut tanpa pamrih untuk membantu kami, tapi sangat ironis bahwa saudara Eko Ardianto kaki tangan dari Darwin Cs melakukan pelaporan ke pihak Polres Kabupaten Siak, atas masalah pencemaran nama baik serta atas pemberitaan atau statemen dari Ketua DPC Forkorindo sebagai penerima kuasa dari masyarakat dua desa itu.
“Kami warga dari dua desa ini yang sudah menjadi korban mafia tanah, hak kami dirampas , tentu kami sangat heran atas laporan Eko Ardianto Nomor : LI-146/X/RES.1.14/2023/Satreskrim, pada 9 Oktober 2023, sesuai dengan surat undangan wawancara klarifikasi perkara B/79/IRes .1.14/2024/Satreskrim pada 10 Januari 2024 yang ditujukan ke Saudara Syahnurdin Ketua DPC LSM Forkorindo Kabupaten Siak,” sebut Nasir selalu perwakilan masyarakat yang lahannya di klaim oleh Darwin cs.
Dalam kesempatan itu, Shanurdin Ketua DPC LSM Forkorindo meminta surat kuasa ke pihak penyidik Polres Siak, karena saudara Eko Ardianto sebagai kaki tangan Darwin Cs untuk melaporkan atas pemberitaan yang sudah disiarkan beberapa media.
“Sempat saya meminta kepada penyidik Polres Siak, apakah ada surat kuasa kepada saudara Eko Ardianto dari Darwin CS sehingga dia melaporkan saya terkait pencemaran nama baik pada pemberitaan di media online, tetapi pihak penyidik tidak ada tanggapan saat itu”, beber Syahnurdin.
Selain itu, Nasir mengatakan ke awak media bahwa selama ini tim penerima kuasa sudah sering menegur saudara Eko Ardianto untuk tidak melakukan aktifitas panen buah sawit di lahan yang masih berstatus quo, tapi saudara Eko Ardianto merasa bahwa dia memiliki, dia sudah menjadi pemilik lahan tersebut.
Kemudian, Nasir menjabarkan lagi ke awak media, bahwa pada 25 Oktober 2023 saya mendampingi Tim penerima kuasa dari masyarakat Desa Langkai dan Buantan Besar untuk melaporkan pemalsuan surat keterangan tebang tebas No. 87/1970 dan No. 88/1970 dengan luas lahan 192 hektar dan KUHP Pasal 480 menyatakan, bahwa melakukan perbuatan-perbuatan tertentu, yang di antaranya adalah menjual dan membeli, terhadap barang yang diketahui atau patut diduga berasal dari tindak pidana, yang dikategorikan sebagai kejahatan penadahan, dalam hal itu Dewan Pimpinan Cabang (DPC) LSM Forkorindo Kabupaten Siak yang bernomor : 180/Lpaoran-TDP/LSM/LKBH-FORKORINDO/SIAK/X/2023. Tapi sampai saat ini belum ada tindakan dari pihak Polda Provinsi Riau.
“Sementara laporan yang diduga tidak berdasar, langsung ditanggapi, maka dengan ini kami akan tetap mendampingi penerima kuasa untuk menindak lanjuti permasalah ini sampai ketingkat Mabes Polri di Jakarta. Agar masalah ini terungkap, siapa yang benar pemilik lahan tersebut”, ungkap Nasir ke awak media. (Tem/Red)
Eksplorasi konten lain dari suaraaspirasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.