Foto : Muridi Susandi
PEKANBARU, Suaraaspirasi.com– Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Wartawan Online (PW IWO) Provinsi Riau, Muridi Susandi (Bang Sandi), menyoroti maraknya kemunculan hewan buas seperti Harimau di wilayah-wilayah permukiman di Riau, khususnya di Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil). Ia menilai fenomena ini merupakan sinyal kuat, bahwa habitat alami satwa dilindungi tersebut mengalami gangguan serius.
Dalam keterangannya, Muridi menyampaikan keprihatinannya atas kejadian-kejadian terbaru yang memperlihatkan makin seringnya harimau masuk ke area kebun dan desa yang dihuni warga.
“Kondisi ini bukan hal biasa dan harus menjadi perhatian serius semua pihak, baik pemerintah, aparat lingkungan hidup, hingga pelaku industri yang beroperasi di sekitar hutan. Kemunculan Harimau di tengah warga bukan tanpa sebab, ini pertanda habitat mereka rusak atau makin sempit,” ujar Muridi.
Ia menambahkan bahwa perambahan hutan, pembukaan lahan skala besar untuk perkebunan, serta lemahnya pengawasan terhadap aktivitas ilegal di kawasan hutan menjadi penyebab utama konflik antara manusia dan satwa liar.
Muridi menyerukan agar media berperan aktif dalam menyuarakan isu lingkungan dan mendorong pemerintah untuk mengambil langkah konkret, termasuk penegakan hukum terhadap perusakan hutan, serta upaya restorasi habitat satwa liar yang langka dan di lindungi.
“Perlu ada sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan media untuk menekan laju kerusakan hutan. Kita juga harus mendorong edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem,” tambahnya.
Ia berharap insiden-insiden perjumpaan manusia dengan harimau tidak berujung pada konflik yang merugikan kedua pihak, melainkan menjadi titik tolak bagi upaya lebih serius dalam pelestarian lingkungan hidup di Riau.
“Tidak sedikit Satwa seperti Harimau, Beruang, Gajah, Buaya Mati, juga hewan eksotis bernilai ekonomis lainnya hanya untuk mendapatkan financial secara illegal, dan tidak sedikit Manusia juga mati akibat binatang buas tersebut. Oleh karenanya para pengambil kebijakan terkhusus APH harus tegas untuk menyatakan stop perambahan hutan untuk perluasan perkebunan, stop memburu satwa langka”, harap bang Sandi Beropini.
- Pewarta : DJUNAIDI DAYAK
- Editor : **Red
Eksplorasi konten lain dari suaraaspirasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.