foto : Pelepasan Siswa-Siswi Kelas XII SMAN 1 Tambun Selatan
BEKASI, (Suaraaspirasi.com) – Setiap Akhir Tahun Ajaran selalu bermasalah yang diduga dilakukan Kepala Sekolah dan Guru. Seperti yang terjadi di SMAN Negeri 1 Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi. Dimana, ketika sekolah ini mengadakan perpisahan kelas XII di Balai Pertemuan Umum Graha Bintang Bekasi.
Perpisahan kelas XII SMA Negeri 1 Tambun Selatan, Kepala SMA Negeri 1 Tambun Selatan memungut biaya sebesar Rp. 700.000/siswa, dengan jumlah siswa 442 lebih. Biaya sebesar itu
dialokasikan pada perpisahan itu, dianggarkan untuk makan-makan di BPU Graha Bintang acara tersebut dimulai dari Pukul 07.00 wib – 12.00 wib, tepatnya 1 Mei 2023.
Namun, kenyataannya seperti yang dijanjikan sekolah untuk makan siang hanya bohong belaka, itulah mengakibatkan orang tua siswa kecewa, sehingga para orang tua siswa ini bertanya-tanya “Dikemanakan uang sebanyak itu.” Menurut Para orang tua siswa ini jika hanya snack dikatakan tidak sampai Rp. 50.000,- yang 3 kotak tersebut. Oleh karena itu para orang tua siswa merasa tertipu oleh oknum-oknum SMA Negeri 1 Tambun Selatan.
Selain itu, sekolah ini juga sering menahan ijazah siswa jika tidak membayar uang perpisahan seperti yang terjadi Tahun Ajaran 2021-2022 terhadap seorang siswa. Dinilai Kepala SMA Negeri 1 Tambun Selatan terlalu berani melanggar aturan, hingga menahan ijazah siswa yang tidak ada kaitannya Uang perpisahan dengan Ijazah.
Sejumlah orang tua siswa yang ditemui media ini, mengatakan sangat kecewa sekali atas ulah sang Kepala Sekolah yang dinilai tidak taransparan, khususnya terhadap uang.
“Kami memohon kepada KCD wilayah 3 Propinsi Jawabarat dan Kepala Dinas Propinsi Jawabarat untuk mempertimbangkan ‘SUP’ menjadi kepala SMA Negeri 1 Tambun Selatan”, ucap salah satu orang tua wali murid yang tidak mau ditulis namanya.
Hasil konfirmasi kepada pemilik BPU Gedung Graha Bintang mengakui, bahwa SMA Negeri 1 Tambun Selatan pernah menggunakan Gedungnya untuk Perpisahan. Iapun mengakui, bahwa sewa Gedung sebesar Rp 25 juta. Diduga ratusan juta rupiah dana perpisahan yang seharusnya untuk makan siswa dan orangtua siswa tidak diketahui dikrmanakan sekolah tersebut.
Mencermati tindakan Kepala SMA Negeri 1 Tambun Selatan, awak media ini mencoba konfirmasikan kepada Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) wilayah 3 Jawa Barat yakni, Imade Supriatna, namun sangat disayangkan, karena teleponnya tidak diangkat bahkan di whatsApp (WA) tidak dibalas. (TS/RED)
Eksplorasi konten lain dari suaraaspirasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.