![]() |
Foto : Ketua DPC LSM Forkorindo Kabupaten Siak Syahnurdin Investigasi Jalan Semenisasi di Bungaraya |
SIAK, Suaraaspirasi.com – Proyek Semenisasi di jalan Pertanian melalui Dinas PU Provinsi Riau yang menelan biaya Rp.500 juta diduga kuat tanpa menggunakan besi tikar, yang dikerjakan oleh kelompok kerja antar Desa (KKAD), Panjang jalan tersebut kurang lebih 500 Meter dengan ketua kordinator pekerja seorang Kadus bernama Sutrisno, Kamis (4/9/2024).
Ketua LSM Forkorindo Kabupaten Siak Syahnurdin angkat bicara mengenai hal pekerjaan semenisasi tersebut, mengatakan bahwa pembangunan jalan dengan panjang kurang lebih 500 m tanpa menggunakan besi tikar dan rendemix.
“Tanpa menggunakan besi tikar dan rendemix, tentunya untuk ketahanan jalan tersebut tidak akan kuat, apalagi jika dikerjakan asal-asalan seperti itu dan dikerjakan tanpa spek dan mengurangi volumenya,” Ujar Syahnurdin.
Ketua LSM Forkorindo Siak Syahnurdin juga akan menindak lanjuti masalah proyek semenisasi yang tanpa menggunakan tikar besi dan Rendemix tersebut, untuk laporan kepada APH di Kabupaten Siak dan APH Provinsi Riau.
“Berdasarkan informasi yang kami dapatkan dari beberapa oknum Penghulu di Kecamatan Bungaraya, bahwa semua kegiatan diatur oleh seorang koordinator bernama Purnomo, dirinya disebut-sebut sebagai pengumpul uang dari kegiatan tersebut untuk dibagi-bagi kepada wartawan dan LSM. Saya katakan sampai saat ini kami tidak pernah menerima, jadi LSM dan Wartawan mana yang dimaksud,” sebut Syahnurdin.
“Dari beberapa sumber yang kami dapatkan bahwa diduga kuat Penghulu Kampung Bungaraya Paiman dapat setoran dari KKAD, makanya Penghulu membiarkan proyek semenisasi tersebut tanpa di kontrol”, tambah Syahnurdin.
Pantauan team media dilapangan memang tampak bahwa jalan semenisasi tanpa menggunakan tikar besi dan Rendemix ini benar adanya dan akan dipastikan jalan tersebut tidak akan bertahan lama serta mudah hancurnya. Dan tentu dapat merugikan masyarakat dan negara kerena dana pembuatan jalan semenisasi itu menggunakan uang Negara melalui dana APBN.
Sebagaimana diketahui bahwa Jalan pertanian menuju areal persawahan di Kampung Bunga Raya Kecamatan Bunga Raya tersebut, seharusnya dilaksanakanlah sebaik mungkin agar masyarakat dapat menikmatinya sampai perekonomiannya tumbuh dan sejahtera. bukan proyek asal asalan.
Sementara itu, Pengamat Pengairan yang di tunjuk oleh Balai Pengairan Wilayah Tiga Sumatera yang pernah dijumpai oleh ketua LSM Forkorindo mengatakan tidak pernah dilibatkan dalam pelaksanaan pekerjaan tersebut.
Sampai berita ini dipublikasikan Penghulu Kampung Bunga Raya Paiman belum dapat dihubungi untuk dikonfirmasi terkait dugaan dapat setoran dari KKAD pada proyek semenisasi di wilayahnya tersebut. (**Team)
Eksplorasi konten lain dari suaraaspirasi
Berlangganan untuk dapatkan pos terbaru lewat email.